Telah sepekan Fahmi pergi ketempat Pamannya di Kota Jakarta, tak seperti terbayang dalam benaknya dulu, kota yang metropolitan,yang penuh dengan kenikmatan bagai surga yang ingin digapainya, rencanya pria berumur 19 tahun itu hendak melanjutkan kuliah ke Universitas impianya UI, namun dikarenakan biaya yang belum tercukupi, dia hanya pergi kejakarta untuk membantu Pamannya berjualan nasi di pinggir kota
Kehidupannya cukup memprihatinkan, Fahmi seorang anak yatim piatu tinggal menumpang kesana-sini, dikampung dia hanya menumpang di rumah mamak nya dan sekarang dia ingin pergi kejakarta sekalian ingin menambah ilmu dan pengalaman, serta niat tulus untuk berkuliah dipusat kota ini
Ketika itu hujan turun sangat derasnya, tak ada orang yang datang kerumah makan pamannya, hujan bercampur kerasnya petir dilangit seakan melepaskan semua amarahnya, Fahmi dan pamannya pun bingung apa yang sedang terjadi,kenapa tidak ada satu orangpun yang datang, tentu hal ini menjadi pertanyaan dalam benak mereka,Fahmi pun minta izin untuk pulang pada Pamannya karena ada yang ingin dijemputnya
Fahmi pun menempuh hujan yang lebat itu,dengan Plastik yang dipasang dikepalanya agar tidak basah, menempuh hujan yang begitu deras, seperti nya bakal banjir lagi,..
"huh,,.. kenapa hampir setiap hujan deras seperti ini ? " deru nya dalam hati
Ketika berlari nampak disudut jalan seorang Bapak-bapak sedang membuang sampah makanannya ke kali,
tanpa pikir panjang Fahmi pun berjalan menuju orang tersebut
"Heii pak,... jangan buang sampah disana pak..., udah banjir,. kok bapak nga sadar semua bencana ini karena ulah kita.."
"Heiii opo kamu ?? jangan sok sok,an jadi orang,... kamu jangan coba-coba menegur saya yaa !! "
"Saya cuma mengingatkan bapak,.. membuang sampah pada tempatnya saja,.. itu sudah salah satu cara kita mengatasi banjir ini.."
" heiii kalau mau ceramah jangan disini kamuuu... !! noh di mesjid "
Tanpa menghiraukan ocehan Bapak tersebut Fahmi pun langsung beranjak pergi yang penting dia sudah melaksanakan kewajibannya, menegur sesama, apa lagi semua itu yang telah menyebabkan Bencana dikota besar ini,... semua tempat yang ada tanahnya dihilangkan,.. di cor dengan semen sehingga daya serap tanah untuk air pun berkurang,.. padahal kita semua tahu akan hal itu, dan apa yang akan diakibatkan,.., begitu juga sampah yang telah menumpuk begitu banyak disungai-sungai yang membuatnya tidak dapat menjadi sumber hidup lagi,.. airnya sudah tak bening, keruh kecoklatan,..
Semoga kita semua dapat menyadari semua kebiasaan yang telah kita perbuat ini,.. dan menjadikannya pelajaran untuk tidak dilakukan lagi,..., semoga banjir di ibu kota ini,.. dan semua sebab-sebabnya tidak terjadi dikota-kota besar lainnya,.. apa salahnya ada tanah ? apa salahnya membuang sampah pada tempatnya.. terkadang kita begitu malas untuk membuat sesuatu yang sederhana namun berdampak luar biasa tersebut..
semua itu berkicau dalam fikiran Fahmi yang berjalan menuju rumahnya
Matahari pagi itu datang lagi, menyambut setiap harapan yang akan terjadi , dimana masa depan yang menjadi angan mimpi setiap orang, Fahmi yang sudah rapi itu berjalan menuju Rumah makan untuk melanjutkan perkerjaan,.. Alhamdulilah tidak terjadi banjir dikarenakan hujan kemarin,..
tapi ketika berjalan cukup lama dia bertemu dengan Bapak kemarin yang membuang sampah,.. dan yang dilihatnya adalah,. bahwa bapak itu telah membuang sampah lagi,.,
"Waduhh ni bapak nga sadar-sadar juga,,,."
"Pak.. ! Pak ! jangan buang sampah disitu !"
"Kamu lagi tohhh ? pergi kamu..., dasar anak sok tau !! "
"Astagfirullah,.. ni bapak belum dapat petunjuk kayaknya, Fahmi pun cepat pergi dari bapak itu , dan semua berlalu...
Beberapa hari telah berlalu sejak peristiwa itu,.. kali ini hujan lebat datang lagi,... dan durasinya lebih lama dari biasanya,.. dan banjir pun terjadi,.. suasana kota menjadi kacau, sampah-sampah yang dibuang kekali meluap dan memenuhi jalan-jalan kota, air nya cukup tinggi ,.. kira-kira setinggi pinggang orang dewasa,
Ketika itu Fahmi berada rumahnya lantai 2, terlihat olehnya kota itu sudah tergenang air,
"Ya ALLAH,... Ya Tuhanku,... akhirilah bencana ini,.. semoga orang-orang yang dulu nya belum sadar dengan pa yang diperbuatnyya menjadi sadar sekarang,.. Aminn "
Diujung luar nampak olehnya bapak kemarin yang hanyut terbawa air yang cukup deras meminta tolong
"Tolong... tolong !! " teriaknya
Fahmi pun langsung membuka pintu dan meraih bapak tersebut,..
untung aliran airnya menuju keraha rumahnya Fahmi,,...
"Bapak,.. nga papa kan ?"
"aduhhh syukur deh,... Alhamdulilah makasih nak,.. kamu yang kemarin yo ?"
"iya pak... " jawabnya
"Rumah saya hancur,..., diterjang banjir,.. disana ada nak bayi saya,.. sekarang saya tak tahu dia dimana,.. begitu juga istri saya,,.. seperti nya mereka hanyut terbawa gelombang,...."
"Astgfiurllah al azim...., Ya ALLAH mudah-mudahan mereka selamat ya pak...,"'
"Saya sadar mungkin ini juga salah saya,,... seharusnya saya mendengarkan kata kamu..., sekarang saya bingung,..., dan ..."
"Sudahlah pak,.. yang sudah terjadi birlah terjadi,... tak bisa kita perbaiki lagi,.. yang penting sekrang kita berdoa dulu,...., semoga nak dan istri bapak selamat,... syukurlah bapak sadar dengan perbuatan bapak..."
"Ya,.. mungkin ini adalah hukuman juga bagi saya,...., saya telah mencemari kota ini dengan tangan saya.., dan masih banyak lagi yang seperti saya ini,..., dia tinggal,menumpang hidup,makan,mandi,dikota ini,.. tapi tak terima kasihnya dan membuatnya tercemar,..."
"Semoga ini menjadi pelajaran penting dalam hidup bapak "
...
"...,Jagalah Alam sebagaimana engkau menjaga tubuhmu, beterimakasihlah padanya, dan apabila
engkau belum mampu tuk menjaganya setidaknya engkau tak mencemarinya,.."
MR.SNOW
Story by : Satria Siddik

Comments
Post a Comment