“Tidak ada yang sia-sia untuk diciptakan, dan semua yang tercipta
memiliki peranya masing-masing” dari kalimat di atas dapat kita pahami
bahwa semua yang ada dalam kehidupan ini memiliki perannya masing-masing
sebagai ciptaan yang sempurna menurut kehendaknya.
Ini adalah kisah ku ketika aku sedang terlelap dalam
tidur yang cukup lama, ketika itu mata ini terus ingin tertutup,pikiran ku
kosong tak ingin melakukan apapun terkadang disudut pandang ada teman-teman
yang serupa dengan ku yang memanggil untuk melihat dunia.
Semakin ku renungi dalam lelap selalu aku berpikir bahwa
untuk apa aku berada disini, sudah lama aku menunggu peran ku dalam kehidupan,
tahukah engkau teman ? setelah mereka pergi, mereka tak pernah kembali, entah
bagaimana nasibnya sekarang dalam tubuhnya itu.
Kemarin saja adik kecil ku langsung pergi bersama teman
yang lain untuk menuju peran mereka walaupun akhir hidup mereka akan berakhir
pada kematian. Meskipun sekarang akupun sedang mati.
Sekarang tiba saatnya aku pergi , menyiapkan perbekalan
untuk melakukan kewajiban, seperti yang dilakukan spesies seperti ku. Akhirnya
ada juga manusia dimana tempat aku tinggal.
Aku pun masuk kedalam tubuh nya yang rengkah
itu,sepertinya dia juga dalam kelelahan dan sebentar lagi akan mati pula, jika
dia mati ? mati pulalah aku.., tapi itu juga tugasku agar tetap hidup, aku tak
ingin mati terus, oleh karena itu aku harus membuatnya mati.
Bisakah engkau berpikir ? begini nasib hidup untuk
menerima semua ketetapan ini
Hari ini adalah hari pertama
ku dalam tubuhnya,senyuman lebar terlihat dalam raut wajahku dan pipiku tampak
merona, dalam beberapa saat berbicaralah dia padaku
“Bagaimana hari pertamamu dalam tubuhku ?”
“Menyenangkan.., aku sudah tak sabar untuk melakukan
tugasku ..., “
“Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan, karena aku pun
sudah lelah hidup”
“Hahaha,.. baguslah,.. tapi aku akan menikmatinya,..
menikmati setiap detik-detik kehancuran mu hahaha” tertawalah dia si makhluk
mikro tak terlihat itu
Dia senang sekali , karena sekarang telah terlahir dan
hidup dalam tubuh pemuda yang sepertinya sudah kehilangan harapan hidupnya
Pada suatu siang, pemuda itu tampak lelah sekali, dia
menyantap sedikit makanannya dan menatap jendela setengah terbuka disamping
kasurnya, tatapan nya kosong sepeti tak ada hidup lagi.
Tiba-tiba datanglah ibunya yang masih dengan
harapan,tampak dari raut wajahnya itu, dan selalu berusaha untuk kesembuhan
anaknya
“ Wah,... bersyukur juga engkau,.. lihatlah ibumu ,.. dia
masih punya harapan untuk mu...., hahaha betapa bodohnya dia..., padahal disini
sudah ada aku,.. yang benar-benar ingin membuat pemuda ini mati.,” ucap virus
yang ada dalam tubuhnya
“ Kamu harus kuat ya nak,.., ibu selalu mendoakan
engkau,.. kamu harus berpikir positif dan jangan menyerah,.. ibu yakin kamu
akan sembuh,.. meski kemungkinan yang tipis ,. Tapi kita harus yakin bahwa
mukjizad itu ada..” kata ibu pemuda tersebut
Namun pemuda itu tetap
diam,.. dan tersenyum pada ibunya tersebut,. Walaupun ia tak yakin dengan
ucapannya, tetapi dia ingin selalu membahagiakan ibunya.
“iya,.. i..bu... “ ucapnya dengan pelan..
Malam itu sangat sepi , pemuda itu sedang terlelap tidur
dalam mimpinya, sedangkan si virus itu sedang memperbanyak dirinya untuk
melaksanakan tugasnya,
“Hahaha sekarang diriku telah banyak ,.. dengan ini aku
akan dapat melaksanakan tugasku”
Tetapi ditengah semua itu ada ibu si pemuda itu sedang
melaksanakan shalat tahajjud di samping tempat tidurnya dan berdoa untuk
kesembuhan anaknya,walaupun memang tipis harapan tetapi si ibu terus berdoa,
air mata it uterus keluar dari matanya,tak erhenti-henti,suaranya parau dan
wajahnya memerah meminta pada sang maha Kuasa.
“Hei,.. untuk apa engkau berdoa,.. sedangkan anakmu saja
sudah pasrah tak ada harapan.., dasar begitu bodoh,.. kau mau mengambil
perhatianku ? agar aku tak melaksanakan tugasku..”
Tapi ibu ibu tersenyum dan berkata padanya
“Terkadang tak semua yang harus kita lakukan sesuai
dengan peran kita dalam hidup,.. walaupun kita telah diciptakan dengan peran
yang berbeda, tapi itu tak akan menghalangi diri ini untuk berbuat baik dan
mencapai kebaikan, meskipun harus mati dengan pengorbanan,. Kau mungkin takkan
mengerti karena engkau adalah makhluk setengah hidup, meskipun peranmu adalah
untuk membunuh inangmu,. Tapi tak salahkah kau menyembuhkan inangmu ? “
“ Virus itu tetegun dan terdiam mendengar jawabnya...”
“Jangan engkau hanya pikirkan tugasmu dan tugasmu saja,..
dan jangan pikirkan betapa egoisnya dunia tapi ingatlah,. Kau akan lebih
berguna ketika melihat kebahagiaan orang lain ada karena sesuatu yang telah kau
lakukan,.. aku tau akan sulit bagimu, seandainya anakku sembuh,.. kau akan
mati,..kau akan hancur,.. tapi takkah engkau bangga dengan hidup yang seperti
itu ?., walalu sekejap tapi orang lain bahagia karena engkau hidup.. ingatlah
yang aku ucapkan ini,,..” katanya dengan terbata bata..
Virus itu hanya terdiam dan tak mau berucap lagi....,
hingga pagi pun tiba,.. dia masih memikirkan perkataan ibu yang tadi malam,
seandainya tugas ku selesai,. Pada akhrinya aku juga akan mati, pemuda ini akan
mati,dan ibu itu akan kehilangan buah hatinya, tapi seandainya aku
menyembuhkannya, aku akan mati,pemuda ini akan hidup dan ibu itu akan
bahagia,mereka akan bahagia dan pemuda ini akan berguna untuk orang-orang
sekitarnya.
Aku telah melakukan pelanggaran pada diriku sendiri,telah
melanggar ketentuan penciptaku, aku pun memutuskan untuk menyembuhkannya,
menghancurkan diriku sendiri,mesipun mereka dalam jumlah yang banyak tapi
mereka berasal dari diriku, akulah yang
berhak dan yang lebih kuat
“Apa yang kau lakukan ?”
“Aku sudah memikirkannya..., menyingkirlah”
Semua duplikat dirinya
dihancurkannya saat itu juga berada dalam aliran darah anak itu, hingga
akhirnya anak itu sembuh dari penyakitnya..
Story by : Satria Siddik

Comments
Post a Comment